Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Eslilin dan Eskobar


Ada yang jualannya es legal, menawarkan makanan cuma untuk menghidupi keluarganya, pergi pagi pulang malam, tidak dibantu penguasa apalagi merugikan penguasa, tapi dia ditangkap. Alasannya karena membuat anak-anak ketagihan es lilin

Ada lagi yang jualannya narkoba, jelas-jelas merusak generasi muda, makan dari uang haram, bukan hitungan ratusan ribu omsetnya tapi ratusan milyar. Jelas-jelas merugikan negara, tapi karena penguasa jadi kawannya, dia bebas, namanya eskobar

Yang diatas hanya ilustrasi yang coba saya artikan setelah mendengar jawaban dari Tuan Guru @ustadzabdulsomad kepada salah seorang penanya, jawaban yang lumayan menohok bagi yang mau berpikir dan menganalisa

Kejadian di negeri ini juga begitu, ramai-ramai menumpas hoax, tapi yang menentukan hoax atau tidak, juga sukanya bikin hoax. Bila hoax adalah penipuan atau pencitraan, dari dulu kita sudah kenyang dengan hal seperti itu

Penistaan agama, penghinaan pada ulama, bahkan ujaran kebencian pada Islam, semuanya tidak ada proses yang jelas, hilang begitu saja, tapi jika hal itu berkaitan dengan penguasa, pasal hoax berlapis siap menjerat

Ketika pejabar negara salah kata, tinggal diralat lalu meminta maaf, itupun bila menimbulkan gelombang protes. Tapi jika yang melakukan yang dianggap lawan politik, tak ada kasus pun bisa dikasuskan, tiba-tiba ada saja chat mesum

Tidak kita pungkiri, diantara yang memperjuangkan kebenaran pun masih banyak yang tidak bisa membedakan mana informasi yang layak disebar dan mana informasi yang harus disudahi penyebarannya saat dia menemukannya

Toh sedari dulu sudah beredar model hoax "Jika tidak menyebarkan minimal ke 10 kontak anda, anda akan ditimpa kesialan". Zaman dulu lebih parah lagi, "Kalau tidak fotokopi dan menyebarkan ke 10 orang, anda ditimpa kesialan", modelnya begitu

Kita sepakat hoax itu dilarang, tapi mother yes please (mbok ya o) adil dalam penerapannya, dan jangan seolah hoax itu dibebankan pada kaum Muslim, dengan melabeli Muslim Cyber Army sebagai penyebar hoax dan kepalsuan

Bahkan MCA itu adalah reaksi dari hoax yang disebarkan, atas penistaan terhadap agama Islam yang ramai di sosial media. Karenanya MCA tidak berbentuk organisasi yang punya ketua. Jadi janganlah disebarkan hoax seolah MCA itu organisasi

Janganlah disebarkan hoax bahwa bendera tauhid itu lambang ISIS atau radikalisme, janganlah menyebarkan hoax bahwa Khilagah itu adalah paham yang berbahaya. Janganlah seolah semua pemikiran Islam harus distigmatisasi negatif

Hoax bisa jadi disebarkan secara sengaja dan tidak sengaja. Tapi bila penguasa yang sudah menyebarkan hoax, ini yang paling bahaya. Sebab penguasa bisa menggunakan alat kekuasaannya untuk menindas, sepertinya begitulah sekarang

Mau donasi lewat mana?

Saweria Co
OVO-085171117667 Dana-085172227667 - An.Sugeng
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi. klik icon panah di atas