Bukan Hendak Bertanding Tapi Bersanding

Perempuan diciptakan bukan sebagai bawahan lelaki, bukan juga sebagai atasannya, tapi membersamainya, berbagi tugas sesuai dengan fitrah yang Allah berikan
Jadi bila feminisme menuntut kesetaraaan gender, maaf itu bukan konsep Islam, Islam tidak mengenal kompetisi gender sebagaimana terjadi dalam sistem kapitalis di barat
Dalam Islam lelaki dan wanita punya fitrah, tugasnya yang khas yang Allah berikan, sama-sama beribadah pada Allah, dan sama-sama disayangi oleh Allah
Adil tak harus serupa, seimbang tak harus sama. Justru tidak adil bila kita memberikan kewajiban yang sama bagi wanita, sebagaimana yang diberikan pada lelaki
Sebab wanita dan lelaki datang dengan bentuk fisik yang berbeda, pun dengan psikis yang berbeda. Bukan untuk dibandingkan sekali lagi, tapi dimuliakan sesuai fitrah
Maka menyamakan lelaki dan wanita dalam arti feminisme, adalah justru penghinaan terhadap alamiahnya manusia. Sebab wanita dipaksa mengikuti fitrahnya lelaki
Sekali lagi, kacaunya feminis ini, adalah karena menjadikan lelaki sebagai patron, mereka ditindas lelaki, tapi tanpa sadar menjadikan lelaki sebagai standar target
Mereka bilang "kalau lelaki bisa, kenapa wanita tidak?", sekali lagi, ini gagalnya para feminis, justru menjadikan lelaki sebagai patokan atas gerakan mereka
Islam justru mengangkat wanita diatas segalanya, sebab Islam memberikan wanita ruang seluas-luasnya mengekspresikan diri sesuai dengan fitrah kewanitaannya
Jadi, bila feminis ibarat menyuruh ikan berenang di padang pasir, Islam menyediakan samudera dan keindahannya bagi ikan itu untuk mengarungi fitrahnya
Jadi bila ada wanita setengah telanjang zaman sekarang keluar teriak-teriak "equality", wah, sangat lagu lama. Islam berikan kebaikan pada wanita lebih yang siapapun janjikan
Tapi kamipun tahu ide feminisme ini akan terus digulirkan, maka sejak tahun yang lepas, kami dan @hijabalila sudah merilis buku khusus menjawab hal ini, lengkap dan tuntas
Silakan dibaca di buku kami, @wanitaberkarirsurga, semoga bisa menjawab semua pertanyaan yang kini sedang ramai beredar, dan bisa terlindung dari paham jahiliyyah
Sumber : Ustad Felix Siauw
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi. klik icon panah di atas
